Cuaca Tak Menentu di Jateng, Kemarau Mundur, Hujan Masih Mengguyur

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Musim kemarau yang seharusnya sudah dirasakan warga Jawa Tengah pada Juli 2025 justru tak kunjung datang secara merata.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut kemarau tahun ini datang terlambat di sebagian besar wilayah Jateng, termasuk Kabupaten Cilacap, yang justru masih dilanda hujan intensitas menengah hingga tinggi.
Bahkan, pada Selasa (2/7), BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem. Hujan lebat disertai petir dan angin kencang diperkirakan melanda sejumlah kabupaten antara pukul 14.00–16.00 WIB.
Wilayah terdampak langsung mencakup:
- Kabupaten Kendal: Plantungan, Pageruyung
- Kabupaten Batang: Bandar, Blado, Reban, Pecalungan
- Kabupaten Tegal: Pagerbarang
- Kabupaten Brebes: Songgom
Sementara itu, hujan berpotensi meluas ke sebagian besar wilayah tengah Jateng, seperti:
- Semarang: Rawa Pening, Tuntang, Jambu, Ambarawa
- Banjarnegara: Sigaluh
- Wonosobo: Garung, Leksono, Sukoharjo, dan lainnya
- Kendal-Batang-Tegal-Brebes-Pemalang: hampir seluruh kecamatan utara dan selatan berpotensi terdampak
BMKG menekankan bahwa masyarakat harus waspada terhadap banjir lokal, pohon tumbang, sambaran petir, dan angin kencang di masa pancaroba basah yang tidak menentu ini.
Sementara di Cilacap, kondisi serupa juga terjadi. BMKG menyatakan kemarau belum menyelimuti seluruh wilayah kabupaten tersebut.
Beberapa kecamatan seperti Nusawungu, Binangun, Kroya, Kesugihan, dan Jeruklegi memang sudah mencatat curah hujan di bawah 150 milimeter per bulan pada Juni 2025, dan secara teknis dinyatakan memasuki musim kemarau.
Sebagian daerah di Jawa Tengah masih akan diguyur hujan. Kapan musim kemarau akan datang?
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News