Petani Ini Memilih Metode Hazton, Hasil Panen Padi Lebih Menguntungkan
jateng.jpnn.com, BANYUMAS - Subur Raharjo, petani di Desa Pegalongan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, memiliki caranya sendiri dalam menanam padi.
Dia memilih menggunakan metode Hazton dalam menanam padi karena produktivitas meningkat sehingga hasilnya menguntungkan.
Metode Hazton ini diperkenalkan oleh Bank Indonesia Indonesia Purwokerto pada tahun 2014.
"Di Pegalongan kemungkinan cuma ada dua-tiga petani termasuk saya yang masih menggunakan metode Hazton," kata Subur saat tanam padi dengan metode Hazton, Senin (16/5).
Menurutnya, dilihat dari sisi hasil produksi tanaman padi yang menggunakan metode Hazton lebih banyak jika dibandingkan dengan metode tanam konvensional.
Dalam hal ini, dia mencontohkan tanaman yang menggunakan metode tanam konvensional pada musim tanam kedua (April-September) berkisar 4-4,5 ton per hektare.
Sementara untuk produksi gabah dari tanaman padi yang penanamannya menggunakan metode Hazton bisa mencapai 6,6 ton per hektare.
Padahal musim tanam kedua terbilang minim hujan.
Metode Hazton dapat diartikan sebagai cara bertanam padi dengan menggunakan bibit tua yang berumur 25-35 hari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News