Pengakuan Pekerja yang Terjebak Banjir Rob Semarang: Kayak Tsunami!

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Banjir rob melanda pesisir utara Kota Semarang. Bencana itu paling parah terjadi di Kampung Tambaklorok dan Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas.
Air pasang laut hampir menyeluruh melanda dua wilayah di Kelurahan Tanjung Emas, Kecamatan Semarang Utara tersebut.
Para pekerja di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas dipulangkan oleh pihak perusahaan setelah salah satu tanggul Semarang jebol.
Pantauan JPNN.com Jateng di permukiman Kampung Tambaklorok, Tambakrejo, dan Tambakmulyo, ketinggian air mencapai sedada orang dewasa atau sekitar 1,5 meter.
Luasan air rob bahkan makin melebar hingga di Jalan Arteri Yos Sudarso dan Jalan Ronggowarsito Kota Semarang.
"Air datang dengan cepat sekitar pukul 14.00 WIB," kata Mugiyono, seorang sekuriti di kawasan industri Pelabuhan Tanjung Emas, Senin (23/5).
Meskipun telah akrab dengan peristiwa itu, Mugiyono menyebut banjir rob kali ini merupakan yang terbesar selama dirinya bekerja.
"Kayak tsunami, tetapi kecil, terus mengalir sampai Magrib," tutur pria berusia 36 tahun itu.
Salah satu pekerja yang terjebak banjir rob Semarang menceritakan detik-detik kejadian.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News
BERITA TERKAIT
- Jutaan Bandeng di Semarang Mati, Air Tambak Bercampur Solar dan Oli
- Rob di Semarang Masih Setinggi 60 Cm, Warga Tutup Jalan Kampung
- Warga Terdampak Banjir Rob Semarang-Demak Terima Bantuan Sembako
- Komisi IX Desak Pemerintah Beri Bantuan Pekerja Terdampak Rob di Semarang
- Unissula Raih Akreditasi Unggul, Penanganan Rob di Semarang Jadi Poin Penilaian
- Dikira Tanggul Semarang Jebol Lagi, Pekerja Berhamburan, Ini Faktanya