Banjir Rob Semarang Menghilang, Penyakit Berdatangan

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Banjir rob di kawasan permukiman Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang sudah mulai surut. Kendati demikian, persoalan kesehatan bagi warga terdampak berdatangan.
Warga di Semarang Utara tersebut mulai merasakan gangguan kesehatan seperti gatal-gatal hingga penyakit yang harus mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan.
"Sebagian masyarakat sudah mulai merasakan gatal-gatal di kaki, dan masuk angin," kata Sita, warga RW 16, Kampung Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Emas saat ditemui di rumah, Sabtu (28/5).
Menurutnya, saat banjir rob melanda selama sepekan, masyarakat kesulitan mendapatkan pelayanan kesehatan dari Puskesmas setempat.
Ketinggian air di kampungnya bervariasi, mulai sebetis hingga sedada orang dewasa, atau sekitar 1,5 meter. Kondisi itu membuat warga terisolir dari bantuan.
"Petugas Puskesmas tidak bisa masuk ke sini karena tidak bisa diakses kendaraan," ucapnya.
Dirinya bersama sang suami terpaksa menggunakan perahu untuk mendapatkan obat-obatan bagi masyarakat yang mulai sakit-sakitan.
"Naik perahu menyeberang untuk bertemu petugas kesehatan," kata Sita yang merupakan istri dari Ketua RW 16 tersebut.
Warga Kampung Tambakrejo Semarang mulai merasakan gangguan kesehatan seperti gatal-gatal hingga penyakit yang harus mendapatkan perawatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News
BERITA TERKAIT
- Jutaan Bandeng di Semarang Mati, Air Tambak Bercampur Solar dan Oli
- Ngeri! Jutaan Bandeng di Semarang Mati Mendadak, Sukidi Hanya Bisa Begini
- Cerita Pedagang Minyak Goreng saat Tanggul Semarang Jebol, Ternyata
- Sisi Lain Rob Semarang, 80% Rumah di 2 Kampung Telah Ditinggikan Pak Jago
- Legislator: Bansos RTLH Harus Sasar Warga Terdampak Rob Semarang-Pekalongan
- Nestapa Rob Semarang, Ratusan Buruh di Tanjung Emas Pilih Resign