Pedagang Semarang: Seusai Harga BBM Naik, Makin Sedikit Warga ke Pasar
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional Kota Semarang, Jawa Tengah, masih stabil. Kondisi itu terpantau sejak harga bahan bakar minyak (BBM) naik lima hari terakhir.
Beberapa pedagang di Pasar Peterongan Kota Semarang menyebut harga sembilan bahan pokok (sembako) sudah melambung sebelum harga BBM naik.
"Harga sembako sudah dinaikkan gila-gilaan sebelum (harga) BBM naik," kata Ninik Sumarni, satu di antara pedagang ditemui JPNN.com Jateng di lapaknya, Kamis (8/9).
Perempuan 56 tahun itu menyatakan dari sekian sembako yang dia jual hanya tepung terigu yang masih tinggi harganya. Meroketnyaa harga tepung terigu sudah sejak empat bulan terakhir.
"Tepung terigu dulu ecer Rp 10 ribu per kilogram. Kalau yang kemasan Rp 12 ribu sampai Rp 13 ribu," kata Ninik.
Dia menuturkan harga minyak goreng justru menurun, baik curah maupun kemasan yang semula Rp 22 ribu untuk minyak goreng curah menjadi Rp 14 ribu per kilogram.
"Minyak kemasan Rp 33 ribu sampai Rp 44 ribu per dua liter," kata Ninik menyebut harga minyak goreng sebelumnya menyentuh Rp 50 ribu tiap liternya.
Pedagang lainnya, Mulyadi menyebut beras juga mengalami kenaikan. Hanya saja, dirinya tak bisa menjual harga dengan lebih tinggi. Sekarang beras jenis C4 Super Rp 12 ribu, sedangkan yang biasa Rp 10 ribu.
Pedagang Semarang menyebut warga yang ke pasar untuk berbelanja keputuhan pokok makin sedikit seusai harga BBM naik.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News