11 Daerah di Jawa Tengah Terima Penghargaan UHC Award 2022

Dalam pelayanan kesehatan pun harus promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang efektif. Bagi wilayah dengan capaian UHC, tentu ada benefit tersendiri bagi masyarakatnya.
Dengan begitu, peserta yang didaftarkan oleh pemerintah daerah yang mencapai UHC akan langsung berstatus aktif tanpa harus melewati masa tunggu di akhir bulan (tanpa mekanisme cut off).
Kemudian, penduduk juga sudah dibekali kepastian penjaminan karena bisa didaftarkan sewaktu-waktu, baik dalam kondisi sehat maupun sedang sakit.
"Kami juga sampaikan apresiasi kepada 24 kabupaten/kota di Jawa Tengah atas kontribusi pemerintah daerah dalam mendukung program JKN," tuturnya.
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen menyebut akan memperkuat sinergi dan koordinasi dengan pemerintah kabupaten/ kota di Jawa Tengah bersama BPJS Kesehatan.
Untuk peningkatan kualitas jaminan kesehatan menurutnya, optimalisasi cakupan kepesertaan JKN di Jawa Tengah tidak luput dari peran stakeholder melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR).
"Pemprov Jateng tidak bisa mendaftarkan seluruh masyarakat karena terbentur oleh beberapa aturan. Masyarakat yang didaftarkan oleh pemerintah daerah harus tercatat dalam Basis Data Terpadu (BDT). Jika belum, maka pemerintah daerah tidak bisa menganggarkan," kata pria yang akrab disapa Gus Yasin tersebut.
Dia berharap semua pihak dapat kolaborasi, dan gotong royong mendukung kesinambungan Program JKN di Jawa Tengah. Satu di antaranya dengan CSR yang mampu mendongkrak capaian UHC di kabupaten/ kota.
Sebanyak 11 kabupaten/ kota di Jawa Tengah telah mencapai Universal Health Coverage (UHC) lebih dari 95 persen dari total jumlah penduduk.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News