Kekalahan Beruntun, PSIS Semarang Terpuruk, Posisi Kian Terjepit
Agius juga menyatakan bahwa tekanan yang dirasakan tim adalah hal yang wajar di dunia sepak bola, baik bagi tim yang berada di puncak klasemen maupun yang terpuruk.
Dia berkomitmen untuk terus bekerja keras dan menghadapi semua tantangan yang ada. “Saat ini saya tetap di PSIS dan akan berusaha memberikan yang terbaik,” tambah pelatih asal Malta tersebut.
Rentetan Hasil Buruk
Kekalahan ini makin menjerumuskan PSIS Semarang ke posisi berbahaya. Dari delapan pertandingan yang sudah dilakoni, PSIS hanya mampu mengumpulkan tujuh poin hasil dari dua kemenangan, satu kali imbang, dan lima kekalahan.
Mereka kini berada di peringkat ke-14 dari 18 tim pada klasemen sementara Liga 1, sangat dekat dengan zona degradasi.
Kondisi ini tentu menjadi alarm bagi tim Mahesa Jenar yang harus segera bangkit jika ingin terhindar dari ancaman degradasi. Laga berikutnya, PSIS akan bertandang ke markas Madura United FC pada Rabu (23/10). Pertandingan yang kini menjadi sangat krusial bagi PSIS untuk memutus rentetan hasil buruk.
Namun, kartu merah yang diterima Adi Satryo dan Roger Bonet menjadi sorotan dalam laga melawan Persija.
Gilbert Agius harus memutar otak untuk mengatasi kekurangan pemain. Peluang PSIS untuk bangkit kini bergantung pada bagaimana mereka menghadapi pertandingan ke depan, terutama dalam mengatasi mentalitas tim yang tengah terpuruk dan menghindari kesalahan-kesalahan yang bisa menghambat performa mereka di lapangan.
Kekalahan menyakitkan kembali dialami oleh PSIS Semarang saat menjamu Persija Jakarta pada laga pekan ke-8 BRI Liga 1 2024/25, Kamis (17/10) malam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News