Manajemen Persis Solo: Pengusutan Tragedi Kanjuruhan Harus Transparan
jateng.jpnn.com, SOLO - Persis Solo melalui situs resminya persissolo.id memberikan pernyataan soal Tragedi Kanjuruhan.
Tragedi yang hingga kini telah menelan 130 korban jiwa, membuat kompetisi Liga 1 2022/2023 ditunda hingga beberapa waktu ke depan.
Manajemen Persis Solo turut berduka atas insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10). Klub berjuluk Laskar Sambernyawa itu juga memanjatkan doa untuk korban dan keluarga yang ditinggalkan agar diberi kekuatan serta ketabahan untuk melewati peristiwa duka ini.
Selain itu, Persis Solo menuntut adanya pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat, dan harus ada reformasi sistematik.
Persis Solo juga memberikan lima tuntutan. Pertama, harus ada forum lintas klub, panitia pelaksana, dan aparat berwenang yang diinisiasi oleh operator liga dan federasi, untuk membahas reformasi standar operasional keamanan di dalam dan di luar stadion.
Kedua, Persis berharap adanya pihak yang harus bertanggung jawab atas insiden di Kanjuruhan, serta diproses hukum secara transparan dan seadil-adilnya.
Ketiga dilakukannya peniadaan jam kick-off yang terlalu malam, agar meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
"Federasi, operator, dan official broadcast harus mempertimbangkan rekomendasi dari klub yang berkoordinasi dengan panitia pelaksana dan aparat setempat," tulis Persis Solo.
Keempat, pihak Laskar Sambernyawa menginginkan adanya reformasi sistematik di dalam kepengurusan ekosistem sepak bola Indonesia sebagai bentuk respons atas insiden yang terjadi di Kanjuruhan, sekaligus bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruh demi masa depan sepakbola Indonesia yang lebih baik.
Manajemen Persis Solo minta federasi dan pihak terkait harus transparan dalam pengusutan kasus Tragedi Kanjuruhan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News