Fenomena Embun Upas Terjadi di Pegunungan Dieng, Begini Penjelasan BMKG
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Fenomena embun upas atau embun es terjadi di Pegunungan Dieng, Selasa (4/1).
Fenomena ini menjadi hal yang unik karena biasanya embung upas terjadi saat puncak kemarau periode Juni hingga Agustus.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Ahmad Yani Semarang Sutikno menjelaskan fenomena embun upas sebenarnya merupakan hal yang biasa di bidang meteorologi.
Meskipun demikian, ia berpendapat jika fenomena ini terjadi di musim penghujan itu merupakan suatu anomali.
"Hal ini memang merupakan suatu anomali karena massa udara pada saat musim penghujan umumnya lembab dan basah serta dipengaruhi Monsum Asia cukup besar," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/1).
Menurut pantauan BMKG dari data AWS (Automatic Weather Station) yang terpasang di Kawasan Candi Arjuna dalam 3 hari belakangan ini, kondisi cuaca di wilayah Pegunungan Dieng terpantau cerah berawan sehingga pemanasan cukup maksimal.
Baca Juga:
Ia menjelaskan, dalam empat hari terakhir curah hujan di Pegunungan Dieng cukup rendah di bawah 1 mm.
Sementara, untuk kelembapan udara terjadi perbedaan signifikan pada siang hari yang rendah sekitar 75 persen dan malam dini hari mencapai di atas 98 persen.
BMKG menjelaskan fenomena embun upas atau embun es terjadi di Pegunungan Dieng, Jawa Tengah. Bakal diserbu wisatawan nih.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News