Profesor Curtin University Australia Bicara Soal Agama Berperan Besar dalam Mengatasi Polikrisis
Dora juga mengaitkan penurunan angka harapan hidup dengan gaya hidup modern yang kurang gerak, pola makan yang tidak sehat, dan masalah kesehatan mental yang semakin meningkat.
“Fakta bahwa manusia menghabiskan terlalu banyak waktu untuk duduk dan bekerja dengan gawai, juga terkait dengan fakta bahwa mengonsumsi makanan yang mungkin bukan yang terbaik untuk kesehatan dan juga menghadapi masalah kesehatan mental,” ujarnya.
Oleh karena itu, Dora menekankan pentingnya peran agama dan masyarakat sipil dalam mengatasi polikrisis ini dengan menghentikan penurunan angka harapan hidup dan meningkatkan kualitas hidup.
“Dan di sinilah peran agama. Peran masyarakat sipil juga sangatlah penting. Karena jika kita ingin meningkatkan kualitas hidup, kita juga perlu menghentikan penurunan angka harapan hidup,” ucapnya.
Dia mengatakan manusia berhak atas lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari.
"Apa yang dimaksud dengan lingkungan bersih, sehat, dan lestari bukanlah sesuatu yang disetujui semua orang, namun yang terpenting adalah semua bangsa sepakat bahwa kita perlu memperhatikan lingkungan,” pungkas Dora.
Adapun agenda pada hari kedua AICIS 2024 diawali dengan Religious Leader Summit, pleno 1 dengan bahasan Economic Empowerment: Theoritical and Empirical Best Practice, sesi pararel 1, sesi paralel 2, dan wisata warisan dan budaya ke Kota Lama, Semarang.
Konferensi tahunan Kementerian Agama (Kemenag) ini mengusung tema Redefining Religion’s Roles in Addressing Human Crisis: Encountering Peace, Justice, and Human Rights.
Profesor dari Curtin University, Perth, Australia Dora Marinova berbicara mengenai fenomena baru bernama polikrisis yang saat ini menghantui masyarakat dunia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News