Pemerintah Memprediksi Lebaran 10 April, Tak Ada Perbedaan dengan Muhammadiyah
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah memperkirakan Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah jatuh pada Rabu (10/4). Prediksi 1 Syawal itu sesuai dengan penetapan yang lebih dulu dilakukan oleh Muhammadiyah.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah (Jateng) Mustain Ahmad mengatakan datangnya 1 Syawal dan Idulfitri kemungkinan berlangsung bersamaan.
"Jatuhnya Idulfitri 1445 Hijriah diprediksi 10 April. Hitung-hitungan mereka (Muhammadiyah, red) Idulfitri juga jatuh 10 April. Karena itu saya sebut ada potensi bareng," kata Mustain, di Kantor Gubernur Jateng, Selasa (2/4).
Dia menjelaskan mekanisme penetapan Idulfitri yang dilakukan pemerintah berdasarkan pada hasil hisab dan rukyat. Metode penghitungan posisi bulan maupun mengamati visabilitas hilal itu merujuk pada kalender hijriah.
Kalender hijriah terdiri 12 bulan, dengan jumlah berkisar 29 hari sampai 30 hari. Mustain menyebut Ramadan kali ini hanya berumur 29 hari. Dalam penentuan Idulfitri erat kaitannya dengan jumlah hari tersebut.
"Pada 29 nanti, secara hitung-hitungan di atas kertas, sebagaimana juga dilakukan Muhammadiyah, itu angka ketinggian hilal sudah lebih dari enam derajat delapan menit, rata-rata se-Indonesia," ujarnya.
Hasil penghitungan tersebut melampaui kriteria penetapan tanggal baru yang telah disepakati oleh Menteri Agama Brunei Darusalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Dia menyatakan penentuan tanggal baru atau muda tersebut minimal harus 3 derajat dengan sudut elongasi antara bulan dan matahari di langit 6,4 derajat.
Pemerintah memperkirakan Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah jatuh pada Rabu (10/4).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News