Cerita Ketua Panpel Tarkam Semarang, Ikut Melerai Kericuhan Malah Dipukul Pemain

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Panitia Penyelenggara (Panpel) turnamen antarkampung (tarkam) Bener Bersatu Cup Piala Bupati Semarang menceritakan detik-detik kericuhan partai final PS Putra Bakti Patemon menghadapi PS Ar Rafi Ampel Kabupaten Boyolali.
Laga tarkam yang berlangsung di Lapangan Pule, Desa Bener, Kecamatan Tengaran pada Minggu (2/6) itu berakhir ricuh lantaran pemain tak puas dengan keputusan wasit.
Kericuhan tersebut terjadi dua kali. Pertama wasit Hadi Purnomo yang mengalami luka tak bersedia melanjutkan memimpin pertandingan.
Baca Juga:
Dia diganti oleh Ridwan Prayitno yang diakhir laga juga berujung kericuhan karena memberi penalti untuk PS Ar Rafi Ampel. Pemain lawan yang tak terima lalu mengejar dan melakukan pengeroyokan.
Wasit menjadi bulan-bulanan pemain hingga mengalami luka. Saat itu aparat keamanan tak kuasa membendung kekacauan. Wasit dievakuasi ke tempat aman.
Eko Anto, Ketua Panpel Bener Bersatu Cup menyebut kericuhan partai final itu terjadi seperti terekam dalam video yang viral di media sosial.
"Panitia ikut back-up keamanan, sebetulnya cuma pemain tidak ada suporter. Saat itu kami tidak bisa mengontrol, yang penting wasit selamat," katanya, di Kompleks Stadion Jatidiri Semarang, Rabu (4/6).
Saat itu dirinya mengaku tak tahu penyebab persis terjadinya kericuhan. Saat kejadian, dia berada di barat lapangan, sementara peristiwa itu terjadi di dekat gawang sebelah timur.
Ketua Panpel Tarkam Semarang bercerita ikut melerai kericuhan malah jadi bulan-bulanan pemain.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News