Buntut Kericuhan Tarkam Semarang, Asprov PSSI Jateng: Ada Peluang Sanksi
"Kami sudah melakukan investigasi, federasi tidak membedakan pemain, baik aktif di timnas yang pro maupun amatir semua itu keluarga besar sepak bola," katanya.
Sementara itu, Komite Disiplin (Komdis) Asprov PSSI Jateng Ismu Puruhito menyatakan kedua wasit yang memimpin pertandingan final PS Putra Bakti Patemon melawan PS Ar Rafi Ampel Kabupaten Boyolali belum bisa dimintai keterangan.
Keduanya yaitu, Hadi Suroso sebagai wasit utama dan Ridwan Prayitno wasit cadangan masih mendapat perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami luka setelah dikeroyok para pemain.
Kini pihaknya baru menggali keterangan dari dua asisten wasit Tarkam Bener Bersatu Cup dan seorang anggota komite wasit dari Askab PSSI Semarang.
"Sanksi akan kami rapatkan kembali karena masih dalam invesigasi," ujar Ismu Puruhito.
Sebelumnya, Asprov PSSI Jateng telah memintai keterangan dari Panitia Penyelenggara (Panpel) Tarkam Bener Bersatu Cup Piala Bupati Semarang pada Selasa (4/6) kemarin.
Hasil pemeriksaan Panpel dan wasit ini akan menjadi keterangan yang akan disampaikan ke PSSI Pusat. Termasuk nantinya keterangan dari pemain yang terlibat.
Seperti diketahui, kericuhan terjadi dalam final Piala Bupati Semarang, PS Putra Bakti Patemon melawan PS Ar Rafi Ampel Kabupaten Boyolali tersebut di Lapangan Pule, Desa Bener, Kecamatan Tengaran pada Minggu (2/6) kemarin.
Asprov PSSI Jateng menyebut ada peluang sanksi diberikan buntut kericuhan tarkam Semarang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News