Buntut Kasus PPDS Undip, Persi Jateng Minta Kemenkes Benahi Distribusi Dokter Spesialis

Jumat, 06 September 2024 – 17:23 WIB
Buntut Kasus PPDS Undip, Persi Jateng Minta Kemenkes Benahi Distribusi Dokter Spesialis - JPNN.com Jateng
Ketua Kompartemen Organisasi dan Kerja Sama Persi Jateng dr Daniel Budi Wibowo. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Tengah (Jateng) meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) membenahi pendistribusian dokter spesialis di seluruh daerah.

Ketua Kompartemen Organisasi dan Kerja Sama Persi Jateng dr Daniel Budi Wibowo mengatakan perbaikan diperlukan seusai pembekuan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi Universitas Diponegoro (Undip) di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang.

"Saya kira istilahnya pembekuan untuk investigasi. Setelah investigasi saya rasa kebutuhan dokter anestesia masih kurang banyak, akan dilakukan penataan kembali, lebih baik dan transparan dalam prosesnya," kata Daniel di RS Panti Wilasa Citarum Semarang, Jumat (6/9).

Dia mengungkapkan sebagian besar rumah sakit di Indonesia masih kekurangan dokter spesialis. Kondisi itu termasuk dokter spesialis anestesia yang jumlahnya tidak sebanding dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Dia mendorong Kemenkes dapat bergerak cepat untuk memenuhi kebutuhan dokter-dokter spesialis di seluruh daerah Indonesia.

"Kami tahu kebutuhan dokter spesialis anestesi di Indonesia masih kurang banyak, tidak hafal jumlahnya. Secara kenyataan, kan masih kekurangan dokter spesialis. Pembenahan PPDS harus dilakukan, kita harus bergerak. Apa yang perlu diperbaiki akan diperbaiki," katanya.

Dia pun berkomentar terkait penangguhan aktivitas klinis Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Undip dr Yan Wisnu Prajoko di RSUP Dr Kariadi. Menurutnya, itu hanya bersifat sementara untuk kepentingan investigasi kematian dr Aulia Risma Lestari.

"Ini, kan, sebenarnya bukan hukuman. Namun, strategi supaya bisa konsentrasi. Kami dari Persi tidak menganggap ini suatu hukuman. Karena tidak ada korelasinya antara kejadia dan praktik klinisnya," ujarnya.

Persi minta Kemenkes berani distribusi dokter spesialis, buntut kematian dr Aulia Risma di PPDS Undip.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News