Tiga Kecamatan di Banyumas Banjir, BPBD Fokus Evakuasi dan Logistik
jateng.jpnn.com, BANYUMAS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, mendirikan dua pos lapangan untuk menangani banjir yang menggenangi sejumlah desa di Kecamatan Kemranjen, Sumpiuh, dan Tambak akibat hujan lebat yang terjadi sejak Minggu (1/12) malam.
Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Budi Nugroho menyampaikan pos lapangan tersebut berada di bawah koordinasi Pos Komando Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD.
Pos Lapangan 1 ditempatkan di Balai Desa Grujugan, Kecamatan Kemranjen, untuk melayani Desa Grujugan, Sirau, Kebarongan, dan Sidamulya.
Sementara Pos Lapangan 2 berada di Balai Desa Kemiri, Kecamatan Sumpiuh, dengan cakupan Kelurahan Sumpiuh (Grumbul Karet), Desa Nusadadi, Selandaka, dan Karanggedang.
"Kami terus memantau perkembangan dan melakukan pencarian, pertolongan, serta evakuasi jika diperlukan. Dua pos ini juga disiapkan untuk distribusi logistik jika ada warga yang harus mengungsi," ujar Budi di Purwokerto, Senin (2/12).
Penyebab banjir di Kecamatan Kemranjen tak hanya karena curah hujan tinggi, tetapi juga limpasan dari bendungan di Kali Afur, Desa Mujur, Kecamatan Kroya, Cilacap, yang menggenangi Desa Grujugan.
Selain itu, luapan air dari Desa Kebarongan dan Nusamangir turut mengalir ke wilayah Desa Sirau, khususnya Grumbul Pacar Malang.
Budi menjelaskan bahwa topografi wilayah Desa Grujugan dan Sirau yang berupa cekungan memperburuk kondisi. “Elevasi terendah di Desa Grujugan hanya 9,67 meter di atas permukaan laut (mdpl), lebih rendah dari elevasi Pantai Widara Payung di Cilacap yang mencapai 10,9 mdpl," jelasnya.
Sejumlah desa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tenah dilanda banjir akibat hujan lebat yang terjadi sejakMinggu (1/12) malam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News