Sejumlah Proyek Pengendalian Banjir di Semarang Disiapkan

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengumumkan langkah ambisius dalam pengendalian banjir dengan meluncurkan sejumlah proyek strategis sebagai bagian dari upaya menciptakan kota berkelanjutan pada 2025.

Kepala Bappeda Kota Semarang Budi Prakosa menyatakan proyek-proyek ini dirancang secara kolaboratif oleh berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) dengan dukungan pemerintah pusat melalui program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP).

"Salah satu proyek utama adalah pembangunan kolam retensi di Plamongan Hijau yang dirancang untuk menampung hingga 500.000 meter kubik air hujan, sekaligus mengurangi risiko banjir di kawasan tersebut," ujar Budi, Kamis (9/1).

Selain itu, optimalisasi sistem pompa air juga menjadi prioritas dengan penambahan unit pompa berkapasitas total 2.500 liter per detik di wilayah rawan banjir seperti Semarang Utara dan Timur.

Tak hanya itu, proyek pembangunan Bendung Kanal Banjir Barat akan meningkatkan kapasitas saluran air hingga 30 persen, sementara sistem drainase modern dengan anggaran Rp1,8 triliun diharapkan mampu mengalirkan air lebih efisien.

Sementara itu, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kota Semarang Hernowo Budi Luhur menekankan pentingnya pengendalian banjir untuk mendukung produktivitas kota.

Dia menyebutkan banjir pada 2024 menyebabkan kerugian ekonomi hingga Rp850 miliar akibat kerusakan infrastruktur dan gangguan aktivitas masyarakat.

"Dengan proyek ini, kami berharap dapat mengurangi dampak banjir hingga 70 persen, sekaligus mempercepat pemulihan ekonomi," ujarnya.