MAPALA Uniss Tanam Harapan, Hijaukan Kendal, Melawan Banjir
Dia menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dan regulasi ruang tata wilayah yang lebih ketat untuk meminimalisir potensi bencana.
“Saya tidak setuju jika pemerintah terus menyalahkan cuaca sebagai penyebab bencana lingkungan. Kurangnya kesadaran masyarakat dan lemahnya regulasi ruang tata wilayah juga berkontribusi besar terhadap kerusakan lingkungan. Harus ada sanksi tegas bagi para pelanggar lingkungan,” tegasnya.
Aksi penghijauan ini merupakan langkah awal dari rangkaian kegiatan serupa yang akan terus dilakukan. MAPALA Uniss Kendal juga berencana melibatkan berbagai komunitas dan lintas instansi untuk membangun kepedulian terhadap lingkungan.
"Sinergi antara masyarakat, komunitas, dan pemerintah diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik di masa depan," ungkapnya.
Dengan semangat kolaborasi ini, MAPALA Uniss Kendal mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Tanam pohon berarti menanam harapan, tidak hanya untuk kita, tetapi juga untuk generasi mendatang," pungkas Dafiq.
Perlu diketahui, belasan daerah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dilanda banjir, dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng. Sebanyak 15 daerah dilanda bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir.
MAPALA) Universitas Selamat Sri Kendal menanam harapan dengan melakukan gerakan nyata penanaman 100 pohon.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News