Belajar di Rumah, Anak-anak Ceria Menyambut Banjir Semarang
Tepat sebelum Tahun Baru Imlek, ternit perpustakaan ambrol. Peristiwa itu telah dilaporkan ke Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang.
"Berkas sudah kami naikkan semua karena melihat curah hujannya tinggi," ujar Ika.
Kini sebanyak 325 siswa akan mengikuti belajar secara dalam jaringan (daring) sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Kalau seandainya air tidak masuk kelas maka kegiatan belajar mengajar dilakukan," ujarnya.
Setidaknya 15 guru memberikan tugas kepada siswa-siswi melalui perantara orang tua. Ada tiga tenaga kependidikan termasuk pegawai tata usaha tetap melakukan tugas administrasi secara daring.
"Untuk kesehatan tetap kami pikiran, anak-anak, sih, senang-senang saja, bisa bermain air," kata Ika.
Ika mengatakan tempat dia mengajar itu telah ditinggikan berulang kali. Langkah itu adalah satu di antara upaya untuk menghindari banjir.
"Dalam 10 tahun, sudah tiga kali peninggian. Sekali uruk mencapi satu meter," kata Ika. (mcr5/jpnn)
Melihat keceriaan anak-anak Semarang yang berenang di banjiran. Mereka tak belajar di rumah.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News