Banjir Belum Surut, Ratusan Warga Pekalongan Bertahan di Pengungsian
jateng.jpnn.com, KOTA PEKALONGAN - Banjir yang melanda Kota Pekalongan, Jawa Tengah, masih belum menunjukkan tanda-tanda surut. Hingga Senin (3/2), tercatat sebanyak 294 warga masih bertahan di pengungsian akibat rumah mereka terendam air.
Para pengungsi saat ini tersebar di tiga lokasi, yakni Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Mushala Al Munir Tirto, dan Masjid Al Ikhlas Sidomulya di Kelurahan Pasir Kraton Kramat.
Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan terus berupaya menangani dampak banjir dengan langkah-langkah darurat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pekalongan Aprilyanto Dwi Purnomo mengungkapkan berbagai upaya telah dilakukan, termasuk mengoptimalkan fasilitas pengungsian, mengoperasikan pompa air untuk mempercepat surutnya genangan, serta menutup tanggul Sungai Bremi yang jebol.
Selain itu, tim gabungan juga memberikan layanan kesehatan bagi para pengungsi maupun warga yang masih bertahan di rumah mereka. Dapur umum pun telah didirikan guna memastikan kebutuhan makanan warga tetap terpenuhi.
“Kami rutin melakukan pemeriksaan kesehatan bagi para pengungsi, termasuk warga yang masih bertahan di rumah. Tim medis bahkan mendatangi mereka menggunakan perahu karet untuk memberikan layanan kesehatan,” ujar Aprilyanto.
Sementara itu, Camat Pekalongan Barat M. Natsir menjelaskan intensitas hujan yang tinggi sejak Rabu (29/1) hingga Senin (3/2) memperburuk situasi.
Debit air Sungai Bremi-Meduri meningkat drastis hingga meluap ke permukiman warga, terutama di Kecamatan Pekalongan Barat.
Banjir yang melanda Kota Pekalongan, Jawa Tengah, masih belum menunjukkan tanda-tanda surut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News