Sering Terjadi Kecelakaan, Jalur Silayur Semarang Akan Dilandaikan

"Selama ini kami mengira rem blong sebagai penyebab utama, padahal, truk yang melintas membawa muatan berlebih sehingga menciptakan daya dorong besar. Akibatnya, rem tidak cukup kuat untuk menghentikan laju kendaraan," tegasnya.

Selain faktor teknis, Iswar juga menyoroti rendahnya kesadaran para sopir truk terhadap aturan lalu lintas di kawasan Silayur. Banyak dari mereka tidak mengetahui adanya larangan melintas pada pukul 23.00 hingga 06.00 WIB, yang sebenarnya sudah ditetapkan untuk mengurangi risiko kecelakaan.

"Sopir-sopir yang melintas, terutama yang berasal dari luar kota, tidak tahu kalau ada pembatasan jam operasional truk di sini. Akibatnya, kendaraan berat tetap melaju di waktu yang seharusnya dilarang," jelasnya.

Sebagai langkah pencegahan, Pemkot Semarang akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum serta pihak-pihak di kawasan industri yang sering mengoperasikan truk di jalur tersebut agar peraturan dapat ditegakkan dengan lebih disiplin.

"Dengan kombinasi pelandaian jalan dan pengawasan ketat terhadap aturan lalu lintas, kami berharap jalur Silayur tidak lagi menjadi mimpi buruk bagi pengguna jalan," pungkas Iswar. (antara/jpnn)