Siti Latifah Herawati Diah Muncul di Google Doodle, Jurnalis Wanita yang Diakui Dunia
Setahun setelahnya, Herawati memulai kariernya sebagai seorang jurnalis di Indonesia zaman penjajahan.
Dia bekerja sebagai wartawan lepas di Kantor Berita United Press International (UPI).
Lalu, Herawati bergabung sebagai penyiar di Radio Hosokyoku.
Jodoh yang digariskan tuhan untuknya tidak jauh dari pekerjaan. Sang suami pada waktu itu masih bekerja di Koran Asia Raja.
Gender tak menjadi penghambat buat dirinya muncul di tengah-tengah sejarah. Pada 1 Oktober 1945, dia turut menyokong pendirian Harian Merdeka yang dibangun oleh suaminya.
10 tahun berselang, keduanya mendirikan The Indonesian Observer, koran berbahasa Inggris pertama di Indonesia.
Koran itu diterbitkan dan dibagikan pertama kali dalam Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat, pada 1955.
The Indonesian Observer bertahan hingga 2001, sementara Koran Merdeka berganti tangan pada akhir 1999.
Sosok Siti Latifah Herawati Diah ditampilkan Google Doodle hari ini. Sepak terjang jurnalis wanita Indonesia ini memang luar biasa.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News