Romo Didik Tafsiri Misteri Paskah dengan Pembagian Makan Gratis Buka Puasa

Melalui homili yang dia sampaikan, Romo Didik mengangkat ajaran Yesus Kristus mengenai cinta kasih yang masih relevan hingga saat ini.

"Kita masih perlu terus membudayakan bahasa cinta kasih menjadi bahasa hidup kita. Maraknya aksi kekerasan dan masih adanya peperangan menunjukkan bahasa cinta kasih ini belum tertanam dalam diri," tuturnya.

Dia meminta umat untuk belajar dari Yesus Kristus dalam perjamuan malam terakhir untuk menjadikan keluarga menanamkan bahasa cinta kasih. 

"Institusi agama hendaknya menjadi penguat penanaman bahasa cinta kasih ini," ungkap Romo Didik.

Sementara Hari Raya Jumat Agung, umat Katolik mengenangkan peristiwa sengsara dan wafat Yesus Kristus. Umat akan ditunjukkan adanya sosok ilahi yang berkenan membela dan menebus dosa manusia.

"Betapa kami pantas tersentuh hati dan bertobat karena sosok Ilahi telah memberikan dirinya, mengalami kesengsaraan karena penolakan dan dosa manusia," terangnya.

Lebih lanjut, dalam perayaan paskah akan diteguhkan kebaikan tetap akan menang. Baginya, sekalipun upaya mewujudkan kebaikan menghadapi kesulitan dan tantangan.

"Bersama Yesus Kristus kami yakin akan mengalami kemuliaan kebangkitan," papar Romo Didik. (mcr5/jpnn)