Sarwo Jongkok di Tengah Jalan Raya, Semua Tak Sadar dengan Aksi Mulianya
Dia menghitung terdapat sekitar 10 lubang di jalan itu. Paling besar berdiameter satu langkah kaki anak kecil dengan kedalaman semata kaki orang dewasa.
"Saya belum pernah melihat orang jatuh, tetapi berbahaya jika tidak ditambal," tuturnya.
Pria kelahiran Wonogiri 1971 itu telah mendedikasikan dirinya menjadi penguruk jalan berlubang tanpa bayaran.
Selama kurun waktu satu tahun, dirinya telah menambal puluhan lubang di sepanjang jalan tersebut.
"Kalau berlubang saya uruk lagi, soalnya tidak pakai aspal atau cor beton," ujarnya.
Sarmo menyebut perbaikan dan perawatan jalan di Kota Semarang terus dilakukan.
Akan tetapi, Pemkot Semarang belum melihat ada jalan kota yang mengancam keselamatan pengendara.
"Intinya lebih baik pemerintah memperhatikan jalan, supaya pengendara bisa selamat di jalan raya, apalagi musim mudik seperti ini," pinta mantan tukang becak itu.(mcr5/jpnn)
Seorang pria paruh baya dan gerobak kayunya jongkok di tengah jalan raya. Dia diabaikan lalu lalang pengendara. Padahal, aksinya sangat mulia.
Redaktur : Sigit Aulia Firdaus
Reporter : Wisnu Indra Kusuma
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News