Microlibrary Warak Kayu, Perpustakaan Unik di Semarang yang Bikin Pengunjung Terkesima
"Memang kami batasi 10 pengunjung, kalau lebih kami persilahkan menunggu di tangga," tuturnya sembari menjelaskan alasan wajib mengenakan kaus kaki untuk menjaga lantai bangunan yang terbuat dari kayu itu.
Pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman saat berada di perpustakaan, serta tak boleh meminjam buku untuk dibaca di rumah.
"Kebetulan ini musim liburan sekolah, kemarin sampai 40 lebih pengunjung yang datang," imbuh mahasiswi semester 6 jurusan akutansi tersebut.
Perpustakaan tersebut sekarang ini tak hanya menarik minat baca anak-anak, kalangan pelajar maupun mahasiswa, tetapi masyarakat umum telah menginjakkan kaki di sana.
Sebagian besar mereka yang mengunjungi perpustakaan itu lantaran tertarik dari segi bangunannya yang unik. Seperti halnya Alya Thalla, mahasiswi asal Palembang yang sedang menempuh studi di Universitas Diponegoro (Undip) Semarang.
"Tujuan saya ke Kampung Pelangi, namun ketika turun dari angkutan umum saya disuguhkan dengan Microlibrary Warak Kayu ini," tuturnya yang sudah datang tiga kali untuk menuntaskan buku bacaannya.
Berbeda dengan Alya, pengunjung lainnya Alivia mengaku baru pertama kali berkunjung ke Microlibrary Warak Kayu. Meskipun perdana, warga asal Pedurungan itu akan datang kembali untuk membaca buku bersama teman-temannya.
"Datang karena lagi viral di Twitter, ternyata asik di dalamnya, dan bangunannya keren," tuturnya.
Microlibrary Warak Kayu bikin terkesima para pembaca untuk mendatangi lebih dari sekali. Yuk, intip konsep unik perpustakaan yang berada di Kota Semarang ini.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News