Penyaluran BLT BBM di Solo Banyak yang Tak Tepat Sasaran, Gibran Beri Penjelasan, Ternyata

Sementara itu, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka tidak menampik adanya keluhan langsung yang ia terima dari warga terkait penyaluran BLT BBM. Selain di Jagalan, warga di wilayah Kelurahan Mojosongo juga mengeluhkan hal serupa.
"Ada beberapa di Mojosongo dan beberapa tempat lain," tuturnya.
Menurut Gibran, Kemensos kemungkinan masih menggunakan data lama warga yang menerima Program Keluarga Harapan (PKH) yang kondisinya saat ini sudah tidak layak mendapatkan bantuan tersebut.
"Mungkin kebanyakan ikut Program Keluarga Harapan (PKH) tetapi sudah upgrade, sudah tidak rentan lagi, biasanya yang seperti itu kan seharusnya dilepaskan dari (bantuan) PKH," jelasnya.
Menjawab keluhan tersebut, Pemkot Surakarta berencana memberikan bantuan 2 persen dari Dana Alokasi Umum (DAU) daerah bagi warga kurang mampu yang luput dari proses pendataan Kemensos.
"Nanti warga yang tidak atau belum mendapat BLT BBM nanti ditutupi pakai yang dua persen itu, tenang saja," tuturnya.
Sekadar informasi, BLT BBM rencananya akan disalurkan selama 10 hari untuk 63 ribu warga Solo. (mcr21/jpnn)
Gibran memberi penjelsaan soal penyaluran BLT BBM banyak yang tak tepat sasaaran.
Redaktur : Danang Diska Atmaja
Reporter : Romensy Augustino
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News