Selamat! Pemuda Asal Solo Raih Penghargaan Desain Interior Internasional
Lorca mengatakan karyanya tersrbut berangkat dari keresahan dalam hatinya saat melihat banyak rumah tradisional Jawa yang tidak digarap dengan baik dari sisi desain interior
Menurutnya, banyak pemilik rumah tradisional jawa yang bingung menata rumahnya agar relevan dengan kebutuhan hidup modern. Mereka kebanyakan lebih memilih merobohkan bangunan aslinya dan membangun ulang rumah dengan desain kekinian.
"Rumah tradisional jawa terlihat gelap, singup, bahkan angker. Namun, sebenarnya hanya kurang pencahayaan saja, dengan sedikit penyesuaian di bagian jendela rumah, nuansa angker itu bisa dihilangkan, ruangan jadi terasa lebih terang, lebih lega, dan nyaman,” jelas Lorca.
Dalam karya desain interiornya ini, pria yang lulusan dari Curtin University, Perth, Australia itu masih mempertahankan bentuk bangunan rumah limasan sesuai aslinya.
Lorca menata dan memadukan furnitur tradisional dengan desain modern di bagian depan rumah adat Jawa.
"Area depan rumah yang sangat luas bisa digunakan sebagai ruang untuk bersantai, berkumpulm, dan bersosialisasi dengan kerabat, hingga menerima tamu," terangnya.
Ketika masuk ke dalam ruangan belakang rumah, nuansa rumah sudah berubah menjadi rumah modern.
Untuk memunculkan kesan 'clean' dan minimalis di ruang bagian belakang ini, Lorca membuat sekat ruangan yang menutupi tiang dan kolom bangunan, serta membuat jendela kaca yang lebar di dinding ruangannya.
Seorang pemuda asal Kota Solo berhasil menyabet penghargaan desain interior internasional. Selamat!
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News