540 Ribu Anak di Jateng Alami Stunting, Gus Yasin Giatkan Sosialisasi

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen terus menggiatkan kampanye pencegahan stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.

"Program-program penurunan stunting kami sosialisasikan secara intensif di daerah, terutama kabupaten dan kota yang masuk zona merah miskin, karena biasanya stuntingnya juga tinggi," katanya, di Semarang, Kamis (22/9).

Dia menekankan pentingnya kampanye dan penyuluhan dalam upaya mencegah dan menanggulangi stunting.

Menurutnya, saat ini adalah momentum yang paling bagus karena masyarakat tanpa disadari lebih perhatian terhadap kesehatan.

"Kami sampaikan ini penting untuk kesehatan, keturunan, dan warga ke depan. Maka kami datangi kampus, sekolah, dan pondok pesantren karena remaja-remaja ini harus diedukasi dan meminum tablet penambah darah," katanya.

Pria yang akrab disapa Gus Yasin itu mengatakan bahwa stunting tidak hanya berkaitan masalah kesehatan dan asupan gizi balita 1.000 hari setelah lahir, tetapi juga berhubungan dengan kondisi kesehatan lingkungan.

Oleh karena itu, kata dia, Pemprov Jateng menjalankan program-program untuk memperbaiki kesehatan lingkungan, termasuk program jambanisasi dan rehabiltasi rumah tidak layak huni.

Selain itu, pihaknya juga menjalankan Gerakan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng dan Jo Kawin Bocah untuk mencegah pernikahan pada usia dini serta Program Satu OPD Satu Desa Binaan.

Saat ini, angka kasus stunting di Jawa Tengah mencapai 20,9 persen. Ada sekitar 540 ribu anak yang mengalami stunting di Jateng.