Revitalisasi TSTJ Solo, Lapak PKL Bakal Digusur, Pedagang Menolak
jateng.jpnn.com, SOLO - Revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo mengancam keberadaan para pedagang kaki lima (PKL) di dalam kawasan tersebut.
Sebanyak 183 pedagang yang sudah terdata kemungkinan besar bakal dipindahkan ke pasar-pasar yang ada di Kota Solo, seperti Pasar Pucangsawit, Panggung Rejo, Ngemplak, dan lain-lain.
Direktur TSTJ Solo Bimo Wahyu Widodo membenarkan adanya pemindahan lokasi pedagang ke sejumlah Pasar. Lokasi para PKL akan digunakan sebagai kandang sementara untuk hewan-hewan.
Pengosongan lapak PKL juga sudah diberitahukan pengelola TSTJ lewat rapat yang dilakukan pada Jumat (16/9).
Bimo menjelaskan, hasil audiensi dengan para pedagang terus dilaporkan kepada Wali Kota Gibran Rakabuming Raka. Bahkan, pada 30 September, pengelola akan mengeluarkan surat pemberitahuan supaya para PKL mengosongkan lapak mereka.
"Perencanaan ini sudah jauh-jauh hari, keputusan tetap di Wali Kota. Peremajaan TSTJ, tempat untuk PKL tidak ada, sehingga mereka harus keluar," jelas dia.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang TSTJ Sarjuni mengatakan dalam pertemuan itu para pedagang telah menyatakan sikap menolak relokasi.
"Kami tidak diberitahu, lalu dibangun. Pedagang beranggapan setelah dibangun akan meningkatkan ekonomi kami, tetapi malah digusur," katanya.
Pedagang di sekitar TSTJ Solo menolak apabila digusur dan disuruh pindah ke pasar.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News