Harga Komoditas Pangan Bergejolak, Ganjar Keluarkan Instruksi
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menginstruksikan 35 kabupaten/kota di provinsi itu menyerap produk-produk pertanian di daerah masing-masing guna menstabilkan harga serta mencegah terjadinya inflasi.
"Saat ini harga sejumlah komoditas sedang bergejolak, bahkan ada harga sayuran yang sedang anjlok seperti tomat, sawi, dan kubis, sehingga seluruh pihak harus turut campur dalam penstabilan harga," katanaya, Kamis (6/10).
Ganjar juga mengajak kepala daerah memantau komoditas pangan bergejolak (volatile food) untuk melindungi para petani.
"Kami ingin borong produk petani, kalau harganya saat ini Rp 500 per kilogram, tetapi harapan petani bisa Rp 2.000 per kilogram atau sesuai harga keekonomian. Kami bangun solidaritas bersama," ujarnya.
Selain itu, kata dia, pemerintah kabupaten/kota diminta melakukan langkah strategis seperti operasi pasar agar daya beli konsumen terjaga.
"Untuk melindungi petani bisa dilakukan dengan memberi subsidi transportasi, serta subsidi harga," kata Ganjar.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng Dyah Lukisari mengungkapkan pihaknya saat ini berkomunikasi dengan seluruh satuan kerja perangkat daerah di Pemprov Jateng terkait penyerapan produk pertanian.
"Saat ini tidak hanya inflasi, tapi juga deflasi di harga sayur-sayuran yang membuat rugi para petani. Kalau tidak diserap, maka akan terjadi food loss atau tidak panen karena kalau dipanen tidak sesuai dengan harga jualnya," kata Dyah.
Sejumlah harga komoditas pangan di Jawa Tengah bergejolak. Ganjar Pranowo menginstruksikan kepala daerah cegah inflasi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News