Gunakan Teknologi, Hasil Panen Raya Padi di Wonogiri Meningkat

jateng.jpnn.com, WONOGIRI - Jumlah produksi gabah padi kelompok petani di Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengah (Jateng) pada masa panen raya ke-2 meningkat. Hal tersebut dipengaruhi adanya teknik digitalisasi dalam proses produksinya.

Bendahara Gapoktan atau Ketua Kelompok Tani Desa Margoutomo Selogiri Latif mengatakan pihaknya selama 4 bulan belakangan mendapatkan pendampingan dari salah satu anak perusahaan Telkomsel, yakni Indaco.

Pendampingan yang diberikan berupa penerapan teknologi DFE dengan mengecek kesuburan tanah, penyediaan pupuk organik, pemilihan bibit, penyemprotan hama menggunakan drone hingga pemasaran produksi padi ini.

"Jika panen sebelumnya dengan luas area lahan sawah satu hektar menghasilkan gabah kering giling delapan ton, kini dengan teknologi digital dari kerjas ama ini dapat menghasilkan panen gabah kering giling sebanyak sembilan ton dengan luas area yang sama," katanya di areal persawahan di Desa Pule, Selogiri, Senin (26/6) pagi.

CEO Indico Andi Kristianto menyebut bahwa penggunaan teknologi digital dalam kerja sama dengan gapoktan di Kecamatan Selogiri, yakni seluas 40 hektar dan menghasilkan produksi gabah padi sebanyak 200 ton.

"Hal ini merupakan pilot project yang akan terus dikembangkan di daerah lain," jelas Andi usai pelaksanaan Panen Raya Telkomsel DFE di Desa Pule.

Selain itu, Andi mengungkapkan bahwa teknologi digital ini itu dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya. Bahkan harganya lebih tinggi sekitar 20 persen dari harga pasar.

Sumentara itu, Wakil Bupati Wonogiri Setyo Sukarno mengemukakan hasil padi di Wonogiri dapat menopang kebutuhan bahan pokok, karena mayoritas warga bekerja sebagai petani.