Temuan PGSI Bikin Miris, Ribuan Siswa di Demak Main Judi Online
Menurutnya, pendidikan bukan hanya tanggung jawab guru saja, tetapi yang paling utama adalah orang tua.
Kalau sudah ditutup itu, kan, anak tidak bisa main judi online. Kalau belum ditutup, kita membina anak seperti apa pun, tetapi kalau akses judi online masih mudah, ya percuma," katanya.
Karenanya, Salim menyebut bahwa satu-satunya jalan memutus siswa main judi adalah dengan memblokir semua situs judi.
"Fenomena ini juga terjadi secara nasional, bukan hanya di Demak," katanya.
Sebelumnya, PGSI Demak telah mendesak Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memblokir semua bentuk judi online dan gim yang melakukan praktik perjudian.
Desakan tersebut disampaikan PGSI dengan mendatangi Gedung Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jl. Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/10).
Anggota KPAI Kawiyan menegaskan bahwa anak harus dilindungi dari dampak negatif judi online.
Dia menyebut saat ini 88 persen anak usia 5-17 tahun sudah terkoneksi degan internet dan medsos.
Ribuan siswa di Demak ternyata dengan main judi online karena tahu dari gim online. Temuan PGSI Demak ini harus segera disikapi pemerintah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News