Tumbuhkan Kemandirian Ekonomi, Ponpes Ar-Rois Cendekia Semarang Undang Umi Wahedaa
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Pondok Pesantren Ar-Rois Cendekia Semarang mengadakan Sarasehan Kemandirian Ekonomi Pesantren bekerjasama dengan Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Jawa Tengah.
Acara yang berlangsung di Aula Yayasan Ar-Rois Cendekia, Rabu (25/10), diikuti 150 peserta dari berbagai perwakilan pesantren di Jawa Tengah.
Acara tersebut menghadirkan Pembina Yayasan Al-Ashriyyah Nurul Iman Islamic Boarding School Parung Bogor, Umi Wahedaa.
Umi Wahedaa mengatakan, sejak didirikan pada 1998 Pondok Pesantren Nurul Iman telah mengratiskan biaya pendidikan untuk santri.
Dari kepemimpinan suaminya Habib Saggaf, Pondok Pesantren Nurul Iman berkembang pesat dari tahun ke tahun.
Puncaknya pada 2010, Habib Saggaf meninggal dunia. Atas amanah suami sebelum meninggal, kepemimpinan pesantren jatuh kepada dirinya.
"Habib, tidak meninggalkan warisan, dia hanya meninggalkan wakaf atau aset pesantren ini. Pesannya sebelum meninggal, saya yang harus mengelola," katanya.
Dia mengaku, saat awal memimpin pondok pesantren merasa tertekan karena tidak tahu bagaimana mengelola bisnis pesantren. Terlebih masih ada hutang unit usaha pesantren senilai Rp 2 miliar.
Pondok Pesantren Ar-Rois Cendekia Semarang menghadirkan Umi Wahedaa untuk menumbuhkan kemandirian ekonomi pesantren.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News