Evaluasi Besar-besaran Penggunaan Senpi Setelah Polisi Tembak Mati Siswa SMK di Semarang

Senin, 09 Desember 2024 – 10:00 WIB
Evaluasi Besar-besaran Penggunaan Senpi Setelah Polisi Tembak Mati Siswa SMK di Semarang - JPNN.com Jateng
Ilustrasi personel Brimob Polisi menggunakan senjata api. FOTO: Ricardo/JPNN.com.

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Polisi menegaskan akan mengevaluasi besar-besaran penggunaan senjata api pascakejadian penembakan yang dilakukan Aipda Robig Zaenudin terhadap Gamma Rizkynata Oktafandy (17) siswa SMK N 4 Semarang.

Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto menyebut evaluasi itu dilakukan karena Aipda Robig telah melakukan tindakan berlebihan atau excessive action dalam menggunakan senjata api organik.

"Kebijakan pimpinan akan ada terhadap hal tersebut kami mendukung informasi lanjutan saja," kata, Kombes Artanto, Senin (9/12).

Aipda Robig menggunakan senpi organik jenis pistol CDP Revolveruntuk menembak mati Gamma pada Minggu (24/11) dini hari.

Pistol Custom Defense Package (CDP) revolver itu berbingkai kecil dengan silinder yang menampung enam butir amunisi.

"Jenisnya pistol CDP bentuknya silinder, (kaliber, red) nanti akan saya sampaikan. Peluru jumlahnya enam butir," kata Kombes Artanto.

pihaknya menjelaskan regulasi penggunaan senjata api (senpi) dalam lingkungan Polri melalui proses yang selektif.

Prosedur itu terdiri dari permohonan kepada pimpinan, penilaian dari pimpinan, tes psikologi, pelatihan menembak, nilai hasil pelatihan, hingga pemeriksaan terhadap lingkungan sekitar maupun rekan kerja.

Polda Jateng akan mengevaluasi besar-besaran penggunaan senjata api seusai polisi tembak siswa SMK di Semarang.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News