Dukung Generasi Muda Jadi Petani, Luthfi-Gus Yasin Hadirkan Kartu Zilenial

Selasa, 12 November 2024 – 16:55 WIB
Dukung Generasi Muda Jadi Petani, Luthfi-Gus Yasin Hadirkan Kartu Zilenial  - JPNN.com Jateng
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Gus Yasin yang memiliki visi untuk meningkatkan produktivitas pertanian guna mencapai ketahanan pangan di Jawa Tengah. Foto: Dokumentasi untuk JPNN

jateng.jpnn.com, SEMARANG - Presiden Prabowo Subianto menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas utama dalam upaya mencapai swasembada pangan, yang bertujuan menjadikan Indonesia sebagai salah satu lumbung pangan dunia.

Untuk merealisasikan program ini, pemerintah telah menetapkan beberapa langkah penting, termasuk mempercepat distribusi pupuk subsidi dan mendorong generasi muda untuk menjadi petani milenial.

Dalam memperlancar distribusi pupuk, Kementerian Pertanian telah mempermudah regulasi. Petani kini dapat mengakses pupuk bersubsidi dengan menggunakan KTP, menggantikan penggunaan kartu tani. Langkah ini diharapkan mempermudah proses verifikasi dan membuat data petani lebih akurat.

Selain itu, pemerintah juga meluncurkan program Petani Milenial untuk menginspirasi anak muda memasuki sektor pertanian, dengan potensi penghasilan hingga Rp 10 juta per bulan bagi petani pemula.

Program ini mendapat perhatian dari pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Gus Yasin yang memiliki visi untuk meningkatkan produktivitas pertanian guna mencapai ketahanan pangan di Jawa Tengah.

Ahmad Luthfi menyoroti masalah distribusi pupuk yang menurutnya masih kurang tepat sasaran. Dia berjanji akan menghapus sistem kartu tani yang dinilai menjadi sumber kesulitan dalam pengelolaan pupuk bagi para petani.

"Pupuk di Jawa Tengah sebenarnya cukup. Kementerian menyediakan hingga 40 juta ton, tetapi masalah distribusi membuat petani kesulitan mendapatkannya," ujarnya.

Sistem kartu tani, kata Luthfi, membatasi akses petani karena pupuk hanya bisa diambil di kios tertentu (PKL). Jika stok di PKL tersebut habis, petani tidak bisa mengambil pupuk di tempat lain. "Ini membuat petani merasa pupuk selalu kurang, padahal distribusinya yang bermasalah," jelasnya.

Ahmad Luthfi dan Gus Yasin yang memiliki visi untuk meningkatkan produktivitas pertanian guna mencapai ketahanan pangan di Jawa Tengah.
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News