PDIP & Strategi Tanpa Kampanye Akbar di Pilgub Jawa Tengah 2024
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul mengatakan pihaknya memilih jalur berbeda dalam menghadapi Pilgub Jateng 2024. Tanpa gebyar kampanye akbar, mereka mengusung pendekatan yang lebih dekat dengan rakyat untuk memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1 Andika Perkasa dan Hendrar Prihadi.
Keputusan untuk tidak menggelar kampanye akbar ini ditegaskan Pacul saat ditemui usai debat ketiga Pilkada Jawa Tengah di Muladi Dome, Universitas Diponegoro, Semarang, Rabu (20/11) malam.
“Tidak ada kampanye akbar,” ujarnya singkat.
Baca Juga:
Sebagai gantinya, PDIP mengandalkan pendekatan berbasis wilayah melibatkan seluruh dapil (daerah pemilihan) untuk menggelar kampanye serentak bersama rakyat. Acara ini direncanakan berlangsung sebelum hari pencoblosan, yaitu pada 23 November 2024.
“Kampanye bersama rakyat di setiap dapil. Bentuknya sederhana, happy-happy bersama rakyat. Pendukung di dapil jadi inisiatornya,” jelas Pacul.
Menurutnya, strategi ini bertujuan untuk mendekatkan pasangan calon dengan masyarakat sekaligus memaksimalkan dukungan secara lokal.
Kandang Banteng dan Tantangan Elektoral
Jawa Tengah, yang kerap dijuluki kandang banteng justru tidak sepenuhnya didominasi oleh PDI-P, menurut Pacul. “Kalau disebut kandang banteng, ya tidak juga. Tapi kalau 45 persen, itu bantengnya,” ujarnya.
Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul mengatakan pihaknya memilih jalur berbeda dalam menghadapi Pilgub Jateng 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News