Pedagang Pasar Legi Protes Kondisi Bangunan Baru, Gibran Tanggapi Dingin

jateng.jpnn.com, SURAKARTA - Pedagang Pasar Legi Solo mengungkapkan ketidakpuasaannya dengan bangunan baru yang diberikan Pemerintah Kota Surakarta. Pasalnya, luasan kios dan los yang tersedia dianggap lebih kecil dari ukuran sebelum direnovasi.

Seorang pedagang telur dan gula Jawa Sandi Setiawan mengungkapkan luas kios yang ia tempati sebelum kebakaran Pasar Legi adalah 4x3 meter, sedangkan luas kios saat ini hanya 3x3 meter.

Lelaki berusia 32 tahun itu makin tidak terima lantaran dirinya yang mempunyai 3 kios hanya dapat 1 kios untuk berjualan.

“Saya punya tiga kios, tetapi cuma dapat satu kios. Ini tidak masuk sama sekali,” ungkapnya kepada wartawan usai Sosialisasi Penataan Pedagang Pasar Legi yang diadakan Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Senin (13/12) malam.

Merespon protes tersebut, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Surakarta Heru Sunardi mengatakan luas kios di bangunan pasar baru tidak bisa sama dengan luas kios di pasar lama.

Menurutnya, proses pembangunan yang dilakukan oleh Kementerian PUPR tidak meniru bentuk dan luas dari pasar lama.

Kementerian PUPR menyelaraskan bentuk pasar dan luasan pasar baru dengan Detail Engineering Design (DED) yang sudah disusun.

“Dari dulu sudah saya sampaikan satu SHP (surat hak penempatan) tetap dapat satu SHP. Terkait dengan luas kurangnya memang itu adalah fakta yang namanya pembangunan pasti seperti itu,” jelas Heru.