Oknum Prajurit TNI Hajar Sukerelawan Ganjar-Mahfud, TPD Jateng Bereaksi, Menohok
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Tim Pemenangan Daerah (TPD) Ganjar-Mahfud Jawa Tengah mengecam insiden penganiayaan yang menimpa sukarelawan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 itu di Kabupaten Boyolali.
Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jawa Tengah Agustina Wilujeng menyesalkan peristiwa kekerasan tersebut. Menurutnya, tak sewajarnya prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) bertindak main hakim sendiri.
"Iya, kalau memang relawan kami salah, suara knalpotnya mengganggu, kan bisa ditegur atau diamankan sesuai prosedur hukum. Tidak dengan tindak kekerasan," katanya kepada awak media, Sabtu (30/12) malam.
Baca Juga:
Agustina menyebut tindakan penganiayaan itu telah menodai pesta demokrasi yang tengah berlangsung. Baginya, pemilihan umum (pemilu) yang digaungkan menyenangkan dan riang gembira musnah seketika.
"Saya sangat menyesalkan. Kami, kan, ingin dan selalu menyuarakan agar pemilu dan pilpres ini menjadi pesta demokrasi yang menyenangkan, riang gembira bagi rakyat," katanya.
Upayanya sebagai tim peserta pesta demokrasi tidak ada artinya dengan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum prajurit Kompi Senapan B Bataliyon Infanteri (Yonif) Raider 408/Suhbrastha tersebut.
"Tetapi, kejadian kali ini mencoreng upaya kami, dan itu justru dilakukan oleh aparat," tuturnya.
Pihaknya memastikan akan mengawal kasus tersebut sampai tuntas. Laporan dari keluarga korban, katanya akan diserahkan ke Detasemen Polisi Militer (Denpom) TNI AD.
Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jawa Tengah Agustina Wilujeng menyesalkan peristiwa penganiyaan yang dilakukan oknum TNI terhadap warga sipil di Boyolali.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News