Pakar Gizi Udinus Semarang: Masyarakat Punya Peran Penting Mengatasi Stunting di Indonesia
“Bahkan, kebanyakan di masyarakat untuk asupan sehari-hari dengan memberikan sayur bening bagi sang buah hati, hanya membuat perutnya kenyang saja. Pemberian sayur sop maupun sayur asem bagi anak hanya seperti minum air saja, memang ada rasanya, tetapi tidak ada gizi dan proteinnya,” ungkapnya.
Perguruan Tinggi Harus Berperan
Perguruan tinggi dengan kekuatan riset dan tenaga profesional di berbagai bidang, harus memainkan peranan penting dengan menjadi center of knowledge di wilayahnya.
Saat ini, perguruan tinggi memainkan peran dalam menjaga kesinambungan program penanganan stunting.
"Hal itu telah dilakukan Udinus Semarang dengan melibatkan dosen dan mahasiswanya dalam menurunkan prevalensi stunting di Indonesia khususnya Jawa Tengah Jateng," ujar Vilda.
Dalam upayanya itu, kata dia, Udinus bermitra dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kota Semarang telah melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam pencegahan stunting.
Penyuluhan diberikan kepada ibu dan kader di Bandarharjo, Kota Semarang. Selain itu, terdapat juga demo gizi seimbang yang langsung diajarkan kepada ibu-ibu di daerah tersebut.
Bahkan, Vilda bersama dosen Udinus lainya telah launching Aplikasi Si Gembul beberapa waktu lalu.
Memperingati Hari Gizi dan Kesehatan Nasional, pakar gizi Udinus Semarang Vera Vilda bicara soal peran masyarakat dalam menurunkan stunting di Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News