Basarnas Jawa Tengah Berjibaku Evakuasi Warga yang Terdampak Banjir di Demak
"Debit air yang berasal dari Sungai Wulan tersebut masih tinggi," pungkas Budiono.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak mencatat ada 30 desa yang terdampak banjir.
"Kami mencatat jumlah warga Kabupaten Demak yang mengungsi akibat banjir mencapai 8.170 orang yang berasal dari berbagai daerah yang terdampak banjir," kata Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Demak M Agus Nugroho Luhur, Jumat (9/2).
Dia mengatakan jumlah warga yang mengungsi sebanyak itu, merupakan hasil pendataan per Kamis (9/2) pukul 22.00 WIB.
Tentunya, kata dia, jumlah pengungsi tersebut juga sudah termasuk dampak banjir yang dialami warga di Kecamatan Karanganyar, menyusul jebolnya tanggul Sungai Wulan dan Sungai Jratun.
Ribuan pengungsi tersebut, ada yang menempati tempat ibadah, balai desa, dan sekolah.
"Sementara pengungsi terbanyak di Desa Kedungwaru Lor mencapai 4.500 jiwa, disusul Desa Undaan Kidul mencapai 2.569 orang, sedangkan tempat lainnya jumlah pengungsi bervariasi," ujarnya.
Dia mengungkapkan tanggul Sungai Jratun jebol karena debit air yang tinggi, sehingga tanggul yang berada di Desa Tambirejo (Kecamatan Gajah) jebol dengan panjang antara 15-20 sentimeter (Cm). (JPNN)
Tim Basarnas Jawa Tengah melakukan evakuasi warga yang terdampak banjir di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, pada Jumat (9/2).
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News