Cuaca Ekstrem Diprediksi Melanda Jawa Tengah, BPBD Banjarnegara Beri Imbauan
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo mengatakan hingga saat ini Pemerintah Kabupaten Banjarnegara masih memberlakukan status tanggap darurat bencana tanah bergerak dan longsor.
"Jadi, semua lini kita siagakan terutama di daerah-daerah yang berpotensi rawan bencana longsor tinggi seperti Kecamatan Pagentan, Wanayasa, Banjarmangu, dan Punggelan itu selalu kita pantau selama kondisi cuaca ekstrem," katanya.
Selain meningkatkan kewaspadaan, kata dia, masyarakat juga diimbau untuk melakukan evakuasi mandiri untuk sementara waktu ketika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam.
Dia mengakui kearifan lokal masyarakat di daerah rawan bencana tergolong tinggi karena telah memahami tanda-tanda akan terjadinya longsor dan mengerti apa yang harus dilakukan untuk meminimalisasi risiko bencana.
"Saat hujan lebat, pergerakan tanah di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan maupun ruas jalan kabupaten yang longsor di Desa Suwidak, Kecamatan Wanayasa masih berpotensi terjadi. Insyaallah masyarakat setempat sudah paham soal itu," katanya.
Kendati demikian, kata dia, khusus untuk korban bencana tanah bergerak dan longsor di Kecamatan Pagentan, Pemkab Banjarnegara sedang menyiapkan hunian sementara (huntara) dan relokasi.
"Untuk yang Pagentan, saat ini masih persiapan pembangunan huntara dan relokasi," kata Andri menegaskan.
Sebaran Cuaca Ekstrem
BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang memprediksi cuaca ekstrem akan melanda Jawa Tengah pada Senin hingga Selasa (26-27/2).
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News