Hujan Lebat, Puluhan Pohon Tumbang, BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Ekstrem di Semarang

Rabu, 13 Maret 2024 – 19:18 WIB
Hujan Lebat, Puluhan Pohon Tumbang, BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Ekstrem di Semarang - JPNN.com Jateng
Ilustrasi hujan lebat disertai angin kencang menyebabkan pohon tumbang. FOTO: Ricardo/JPNN.com.

Pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana menerjunkan pompa portabel di sejumlah titik yang tergenang.

"Melakukan penyedotan dialirkan ke Kali Tenggang wilayah Genuk, konteks sedang konsentrasi di sana. Gebang Anom dan Muktiharjo, depan RSI Sultan Agung kami maksimalkan," katanya.

Endro menyatakan, genangan kali ini belum sampai masuk pemukiman warga. Dia menyebut, dari sejumlah titik pantauan relatif menggenangi jalan. "Dapur umum belum karena ini belum melumpuhkan aktivitas masyarakat," ujarnya.

Kendati begitu, menurutnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memberikan prioritas dalam penanggulangan dan penanganan bencana. "Imbauan yang pasti kami meminta kepada masyarakat jangan parkir sembarangan di bawah pohon untuk menghindari pohon tumbang," ujarnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga tiga hari ke depan. Cuaca buruk tersebut menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi.

"Sebenarnya sejak 9 Maret sampai hari ini, kemudian masih ada peluang tiga hari ke depan cuacanya masih mirip-mirip dengan hari ini," kata Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, kepada JPNN.com melalui sambungan telepon.

Yoga mengatakan, cuaca ekstrem disebabkan karena faktor dinamika atmosfer yang memicu aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia. Termasuk aktivitas Monsun Asia berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator, serta wilayah Jateng.

Aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuator di sebagian besar wilayah Indonesia termasuk di Jateng. Munculnya bibit siklon tropis 91S terpantau di Samudra Hindia sebelah barat daya Banten bergerak ke arah tenggara atau selatan Pulau Jawa dan bibit siklon 93P di Teluk Carpentaria memicu pola pertemuan angin di sepanjang Pantura Jateng.

Cuaca ekstrem menyebabkan pohon-pohon tumbang dan genangan air di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Facebook JPNN.com Jateng Twitter JPNN.com Jateng Pinterest JPNN.com Jateng Linkedin JPNN.com Jateng Flipboard JPNN.com Jateng Line JPNN.com Jateng JPNN.com Jateng

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News