Cegah Anak Korban Banjir Stunting, BKKBN Beri Edukasi Warga
jateng.jpnn.com, DEMAK - Sejumlah penyakit muncul pascabanjir di Demak, Jawa Tengah, seperti diare dan batuk pilek yang menyerang warga terdampak.
"Jika penyakit tersebut menyerang anak-anak maka berat badan cenderung tidak bertambah, tinggi badan tidak naik, dan berpotensi terjadinya stunting," kata Kepala BKKBN RI Hasto Wardoyo saat berkunjung ke Lokasi Pengungsian Banjir di Masjid Ridwanur Rohman, Desa Wonorejo, Kec. Karanganyar, Jumat (23/02).
Dalam kunjungan tersebut, pihaknya sekaligus mempromosikan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) terkait Pencegahan Stunting bersama Mitra Kerja.
Hasto mengingatkan untuk memperhatikan kesehatan lingkungan pascabencana terjadi, yakni seperti sanitasi yang buruk.
Dia juga meminta untuk para ibu yang masih menyusui untuk tetap memberikan ASI eksklusif kepada bayi dan perbanyak makan makanan dengan tinggi protein, khususnya protein hewani.
“Ibu hamil, balita, ibu menyusui mendapat perhatian ekstra karena lingkungan pascabanjir menimbulkan munculnya banyak penyakit, seperti jamban atau tempat buang hajat atau BAB yang rusak sehingga kotoran manusia ikut menyebar di lingkungan sekitar,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Demak Eisti’anah mengatakan banjir di Karanganyar beberapa waktu lalu merupakan banjir terbesar di Kabupaten Demak.
“Saat ini tanggul yang jebol sudah tertutup dan sedang pada tahap penguatan tanggul,” tuturnya.
BKKBN RI memberikan edukasi kepada warga terdampak banjir yang memiliki anak untuk dijaga kesehatannya agar tak mengidap stunting.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News