PPDB 2024: Ada Pejabat hingga Anggota Dewan di Semarang Ingin 'Titip' Anaknya

"Kalimatnya begini, kita sama-sama aparat negara, apalagi panjenengan (anda, red) dari APH yang seharusnya memberikan contoh dan mengawal kami agar bisa menjalankan kegiatan sesuai regulasi," ujarnya.
"Bukan malah menyuruh dan memaksa kami untuk melanggar hukum yang mestinya kita tegakkan," ujarnya, menambahkan.
Pihaknya juga menyampaikan bahwa Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menekankan pelaksanaan PPDB harus berjalan lancar, tanpa ada pihak yang dirugikan.
"Gara-gara titipan panjenengan (red), berarti ada anak orang lain yang tersingkirkan, apa tidak egois, demi apa melakukan itu," tuturnya.
Fajriah menyatakan tak akan takut menegakkan regulasi PPDB yang telah ditetapkan. Dia pula menyebut akan mengabaikan segala bentuk intervensi berupa godaan gratifikasi.
"Entah sakit hati atau tidak, saya tidak peduli. Di sini ada KPK, aparat penegak hukum yang komitmen. Kami sudah komitmen tidak meloloskan, apa pun itu," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang Anang Budi Utomo menampik upaya main belakang itu. Menurutnya, dalam seleksi PPDB Kota Semarang tahun ini bebas dari titip-menitip.
"Kalau saya kok istilah titip-menitip tidak ada. Tetapi kalau sudah menyangkut di luar ketentuan dijelaskan saja," ujarnya, dikonfirmasi JPNN.com, terpisah.
Disdik Kota Semarang mengungkap banyak upaya pejabat hingga anggota dewan ingin menitipkan anaknya dalam PPDB 2024.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News