Pelatihan Kerja & Modal Usaha Jadi Strategi Baznas Mengentaskan Kemiskinan
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah menyatakan pengentasan kemiskinan dan stunting menjadi prioritas karena sejalan dengan program pemerintah.
Ketua Baznas Jawa Tengah Ahmad Darodji menyebut ada dua hal yang menjadi jalan untuk menyalurkan zakat dalam pengentasan kemiskinan maupun stunting.
Mulai pelatihan kerja hingga pemberian modal usaha. Dua langkah itu akan membuat penerima manfaat menjadi mandiri dan berkembang hingga tak bergantung pada bantuan.
"Kami ajak masyarakat kreatif, kami latih berbagai pelatihan kerja, ada boga, keterampilan bengkel, macam-macam, sehingga mereka bisa mandiri dan tidak berharap yang namanya bantuan," katanya, dalam pembukaan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Semarang, Kamis (27/6).
Kedua, kata Darodji adalah pemberian modal sekaligus pendampingan dan pengawasan oleh para penyuluh agama di Jawa Tengah.
"Sudah 95 persen berhasil. Misal, awalnya dia bekerja punya dua meja sekarang punya lima meja, dulu belum punya pembantu sekarang sudah punya, artinya kemajuan," ujarnya.
Di samping itu, pihaknya juga masif mengoptimalkan penerimaan zakat dari aparatur sipil negara (ASN) di Jawa Tengah. Dalam setahun saja atau pada 2023, penerimaan zakat dari ASN hampir Rp 500 miliar.
ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mencapai lebih dari Rp 100 miliar. Sementara ASN di 35 kabupaten/ kota se Jawa Tengah telah melebihi Rp 300 miliar.
Strategi Baznas mengentaskan kemiskinan melalui pelatihan kerja dan pemberian modal usaha.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News