Kemarau, Krisis Air Bersih Melanda 10 Desa di Cilacap, BPBD Bergerak
jateng.jpnn.com, CILACAP - Sebanyak 1.173 keluarga yang meliputi 4.026 jiwa terdampak krisis air bersih karena musim kemarau di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap Budi Setyawan mengatakan krisis air bersih ini tidak hanya disebabkan oleh kekeringan, juga karena sumur-sumur warga di sejumlah wilayah terintrusi air laut sehingga berasa payau.
"Warga yang mengalami krisis air bersih itu tersebar di sepuluh desa dari enam kecamatan," ujarnya, Senin (15/7).
Baca Juga:
Wilayah yang terdampak krisis air bersih, kata dia, meliputi Desa Bojong dan Ujungmanik, Kecamatan Kawunganten; Desa Cimrutu, Bulupayung, dan Rawaapu, Kecamatan Patimuan; Desa Gintungreja dan Karanggintung, Kecamatan Gandrungmangu.
Selanjutnya, Desa Rawajaya, Kecamatan Bantarsari; Desa Karang Kemiri, Kecamatan Jeruklegi; serta Desa Panikel, Kecamatan Kampunglaut.
Oleh karena itu, kata dia, pihaknya hingga saat ini telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 21 tangki setara dengan 105.000 liter yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap Tahun 2024.
"Bantuan tersebut telah didistribusikan kepada warga yang terdampak krisis air bersih," katanya menjelaskan.
Dia mengakui penyaluran bantuan air bersih sempat terhenti selama lebih kurang dua pekan karena adanya hujan yang mengguyur berbagai wilayah Cilacap.
Sebanyak 10 desa di enam kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengalami kekeringan dan krisis air bersih akibat kemarau.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News