Kemarau, Kekeringan Melanda, 10 Desa di Cilacap Krisis Air Bersih
jateng.jpnn.com, CILACAP - Jumlah daerah yang terdampak krisis air bersih akibat kemarau di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terus bertambah.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap mencatat wilayah yang terdampak krisis air sebanyak 20 desa di 6 kecamatan.
Wilayah yang mengalami krisis air bersih, meliputi:
- Desa Bojong dan Ujungmanik (Kecamatan Kawunganten),
- Desa Cimrutu, Rawaapu, dan Bulupayungn(Kecamatan Patimuan),
- Desa Gintungreja dan Karanggintung (Kecamatan Gandrungmangu),
- Desa Rawajaya (Kecamatan Bantarsari),
- Desa Karang Kemiri (Kecamatan Jeruklegi),
- Desa Panikel (Kecamatan Kampunglaut).
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan jumlah warga yang terdampak krisis air bersih telah mencapai 1.227 keluarga yang terdiri atas 4.410 jiwa.
"Ini bertambah dari dua pekan sebelumnya sebanyak 1.173 keluarga yang terdiri atas 4.206 jiwa," kata Budi di Cilacap, Senin (22/7).
Menurut dia, wilayah yang mengalami krisis air bersih itu tidak semata-mata kekeringan akibat musim kemarau.
"Jadi ada warga di beberapa desa seperti Ujungmanik dan Panikel yang sumurnya sebenarnya masih ada airnya. Namun air sumur tersebut terintrusi air laut sehingga tidak layak konsumsi," ujarnya.
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan hingga saat ini, BPBD Kabupaten Cilacap telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 24 tangki atau setara 120.000 liter yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap 2024 untuk warga yang mengalami krisis air bersih.
Jumlah daerah yang terdampak krisis air bersih akibat kemarau di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, terus bertambah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News