Pedagang Selter Manahan Khawatir, Pemkot Solo Diminta Selektif
jateng.jpnn.com, SOLO - Sejumlah pedagang Shelter Manahan Solo mulai khawatir tidak mendapat tempat jualan setelah Pemerintah Kota Surakarta melakukan penataan di kawasan itu, Mei mendatang.
Ketua Paguyuban Guyub Rukun (Pedagang Shelter Manahan Timur) Sudarto mengatakan sosialisasi telah dilakukan oleh dinas terkait pada perwakilan pedagang beberapa waktu lalu.
Pihaknya mendapatkan informasi bahwa nantinya ada 56 kapasitas yang disediakan untuk para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Guyub Rukun di lokasi baru.
"Kami mendapat 56 slot, tetapi kalau jumlah pedagang kami lebih dari itu," jelas dia, Senin (21/2).
Sudarto berharap agar dinas terkait bisa tegas dalam menertibkan pedagang yang tidak aktif sehingga pedagang yang setiap hari berjualan bisa mendapatkan tempat di lokasi baru.
Meskipun demikian Sudarto belum mengetahui pasti berapa jumlah pedagang yang tidak aktif.
"Arahannya tiap pedagang nanti dapat satu kios, meski punya beberapa. Kami tidak masalah dengan itu, tetapi yang penting pemerintah bisa memastikan yang masuk itu pedagang aktif semua," harap Sudarto.
Hal serupa diungkapkan oleh Ketua Paguyuban Gotong Royong (Pedagang Shelter Manahan Sisi Barat) Koko Kuncoro.
Sejumlah pedagang Shelter Manahan Solo mulai khawatir tidak mendapat tempat jualan setelah Pemkot setempat melakukan penataan di kawasan tersebut.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News