19 Gangster di Semarang Serahkan Atribut & Bubarkan Diri, Janji Hentikan Aktivitas Meresahkan
Menurutnya, fenomena gangster di Semarang merupakan salah satu bentuk kenakalan remaja yang dalam beberapa waktu terakhir memang telah menimbulkan keresahan di masyarakat.
"Aksi-aksi mereka telah membuat situasi di Kota Semarang kurang kondusif, sehingga langkah pembubaran ini diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi keamanan dan ketenteraman warga," ujarnya.
Namun demikian, Irwan juga menegaskan bahwa meski para gangster telah menyatakan membubarkan diri, aparat kepolisian akan tetap melakukan pemantauan ketat terhadap aktivitas mereka.
"Kami akan terus memantau kelompok-kelompok ini, agar benar-benar mematuhi deklarasi yang mereka buat. Jika masih ada tindakan yang melanggar hukum, tentu akan kami tindak tegas sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Kapolrestabes juga menyampaikan harapannya agar peran aktif dari keluarga, lingkungan, sekolah, serta pemangku kepentingan lainnya dapat makin diperkuat dalam proses pembinaan dan pencegahan kenakalan remaja.
"Faktor lingkungan dan pembinaan dari orang-orang terdekat sangat penting dalam menjaga para remaja agar tidak terjerumus ke dalam tindakan-tindakan negatif, seperti terlibat dalam kelompok gangster," ungkapnya.
Lebih lanjut, Irwan menambahkan bahwa untuk kelompok-kelompok gangster lain yang belum menyatakan pembubaran diri, pihak kepolisian akan melakukan pendekatan melalui keluarga dan lingkungan sekitar untuk mendorong mereka segera mengambil langkah serupa.
"Kami akan terus berusaha melakukan pendekatan persuasif kepada kelompok-kelompok lain yang masih aktif agar mengikuti jejak 19 kelompok ini. Harapannya, Kota Semarang bisa benar-benar terbebas dari aktivitas gangster yang meresahkan," tegasnya.
Sebanyak 19 kelompok gangster di Kota Semarang secara resmi mendeklarasikan pembubaran diri.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News