Kronologi Pengeroyokan 3 Remaja di Desa Plumbon Sukoharjo Ada Dua Versi
jateng.jpnn.com, SUKOHARJO - Tiga pemuda, yakni MAN (16), DSA, dan NIS menjadi korban pengeroyokan di Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.
Kejadian itu membuat MAN dinyatakan meninggal dunia seusai menjalani perawatan di rumah sakit.
Kepala Desa Plumbon Eko Hariyanto menyebut ada dua versi kronologi kejadian berdasarkan informasi yang diterimanya atas kejadian pengeroyokan itu.
"Ada dua versi itu, yang pertama tawuran antargeng, entah lari ke sini atau seperti apa. Yang kedua, karena jatuh lalu dibawa ke sini. Saya tidak tahu meninggalnya karena dihajar dulu atau jatuh, nanti biar pihak medis yang menjawab," kata Eko saat ditemui di Balai Desa Plumbon, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, Kamis (3/10).
Versi lain disebutkan Eko, ada warga yang melihat korban menyeret benda sehingga mengeluarkan percikan api yang kemudian memancing perhatian warga.
"Ada yang bilang, menyeret benda hingga keluar percikan api. Orang mungkin mengiranya itu pedang. Mungkin itu juga bisa jadi pemicu," ujarnya.
"Namun, di video ada jaring ikan, atau apa itu. Kami tidak tahu, keseret apa sengaja diseret, kami tidak bisa menjawab itu," katanya menambahkan.
Eko menuturkan kejadian pengeroyokan terjadi pada Minggu (29/9) sekira pukul 02.00 WIB. Saat itu, kondisi di lokasi kejadian yang tepat di timur palang kereta api Desa Plumbon sepi.
Kepala Desa Plumbon Eko Hariyanto menyebut ada dua versi kronologi kejadian berdasarkan informasi yang dia terima atas kejadian pengeroyokan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News