Teater Gema Hidupkan Kisah Pemburu Paus & Luka Psikologis di Atas Kapal
Antusiasme penonton membuat pertunjukan ini makin hidup. Ahmad Ripai, pembina Teater Gema, mengapresiasi semangat yang ditunjukkan para aktor dan tim produksi.
“Pertunjukan ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga tuntunan. Semoga pesan yang disampaikan dapat menyentuh hati masyarakat,” tuturnya.
Pementasan ini membuktikan bahwa naskah klasik tetap relevan untuk menyuarakan isu-isu kontemporer, menjadikan seni teater sebagai medium refleksi dan pembelajaran sosial yang efektif.
Pentas produksi akhir tahun ini dapat berjalan dengan banyak dukungan dari berbagai pihak. Beberapa di antaranya, yaitu Bhakti Budaya Djarum Foundation, Universitas PGRI Semarang, dan Pemerintah Kota Semarang.(mcr5/jpnn)
Teater Gema Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) kembali menghadirkan pertunjukan teater melalui pementasan Where the Cross is Made.
Redaktur & Reporter : Danang Diska Atmaja
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Jateng di Google News